Pada Jum’at 23 Maret 2018 Kepolisian Sektor Gempol mengadakan Sosialiasi yang membahas tentang kelengkapan surat menyurat dalam berkendara dan kenakalan remaja saat ini dalam acara KONG KOW BARENG di STT – STIE Walisongo Gempol .
"Kami masih perihatin terhadap kejadian kecelakaan lantas" ungkap IPDA Gatot Subroto, SH, Unit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya mengawali sosialisasi hari itu. Ia mengungkapkan beberapa hal penyebab tingginya angka dan fatalitas korban kecelakaan. Antara lain kurang siap diri, kontrol terhadap kendaraan, serta rendahnya penerapan metode smart riding dalam berkendara.
Ia mengajak kepada para mahasiswa agar mematuhi rambu lalu lintas pada saat berkendera. Umumnya, ujar Gatot, sapaan akrabnya, kecelakaan diawali dengan pelanggaran lalu lintas. "Mahasiswa harus jadi polisi bagi diri sendiri, tertib dan taat," tutur Gatot.
Dan Gatot menekankan agar mahasiswa benar-benar bisa mengatur waktu agar saat berkendaraa tidak terburu-buru. Ia mengambil contoh seperti masuk kuliah pagi atau malam, mahasiswa umumnya selalu berkendara dengan cepat untuk mengejar waktu. Waktu yang mendesak, tambahnya, dapat memicu pengendara melakukan pelanggaran lalu lintas.
Kelengkapan berkendara, Gatot menghimbau jika membawa surat surat lengkap , diantaranya Surat Ijin Mengemudi ( SIM ) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudi kendaraan bermotor, adapun Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK ) adalah tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah terdaftar,dan beberapa surat – surat lainnya.
Selain Kelengkapan Berkendara, Gatot juga membahas tentang Masa remaja jika masa dimana peroide peralihan dari masa anak-anak menuju masa pubertas ditandai dengan beberapa ciri. Baik secara mental maupun fisik. Banyak yang bilang masa remaja adalah masa yang indah,dimana anak remaja harus menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
Saat ini zaman semakin maju dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang semakin pesat. Begitu pula denga remaja yang saat ini berfikir maju untuk mendapatkan informasi yang ia inginkan. Semakin cepatnya dan berkembangnya teknologi membuat remaja mudah untuk mengakses informasi.
Setiap remaja memiliki karakter dan sifat yang berbeda antara satu remaja dengan remaja yang lain. Saat ini remaja pun mengalami perubahan yang sangat meningkat. Kenakalan remaja sering sekali diberitakan di media televisi maupun media internet.
Kenakala remaja semiakin tahun semakin meningkat misalnya tawuran, kebebasan seks, kriminalitas bahkan penggunaan narkoba. Ada juga Tawuran yang terjadi bukan hanya dari kalangan Anak Kuliahan, SMA maupun SMP tetapi warga kampung yang satu dengan yang lainnya.
Selain tawuran kenakalan remaja saat ini yaitu penggunaan narkoba. Narkoba adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bila dikonsumsi dan sangat berbahaya untuk tubuh. Berjuta-juta zat yang terkandung dalam narkoba. Tercatat di dalam BNN (Badan Narkotika Nasional) yang telah mengkonsumsi narkoba sebagian besar adalah pemuda yang sangat belia. Mereka mengkonsumsi barang tersebut dengan berbagai alesan.
Banyak pendapat dan alesan yang merka kemukan untuk menggunakan barang tersebut. Dari yang hanya ingin coba-coba sampai yang broken home. Mereka juga mengaku mendapatkan barang tersebut dengan sangat gampang. Bila mereka tidak memiliki uang mereka melakukan tindak kriminal yaitu mencuri uang teman bahkan orang tua mereka sendiri.
Begitu pesatnya perkembangan narkoba dan jalur tranaksinya sehingga para pemuda dapat mengakses dan mendapatkan barang tersebut dengan mudah. Mereka yang semulanya hanya coba-coba dengan mudahnya mereka meng’iya’kan.
Pemuda zaman ini bener-benar sangat terpengaruh oleh adanya informasi-informasi yang mereka dapatkan. Dan mereka tidak menyaring lagi sejauh mana informasi yang harusnya ia dapatkan
Budaya barat yang datang dan didapatkan oleh pemuda-pemud terutama pemuda indonesia memiliki sisi negatif dan positif. Begitu banyak sisi positif maupun negatif. Seperti pakain-pakain yang seharusnya tertutup tetapi mereka menggunakan pakain yang terlalu vulgar.
Pemuda indonesia adalah penerus bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Tetapi kalau pemudanya tidak mendapatkan pengajaran yang baik tentunya mereka tidak akan bisa menjadi Generasi Muda penerus bangsa. Pemuda atau generasi muda adalah orang yang telah beranjak dewasa dan telah diberikan beban untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik.
Senada dengan Achmad Nur Fuad Chalimi, SE., M.Pd. menambahkan sosialisasi yang diberikan oleh kepolisian mengenai hal ini sangat bermanfaat. Ia menginginkan operasi tersebut dapat menurunkan angka kecelakaan lantas di jalan raya.
Menurutnya, karakteristik data kecelakaan lalu lintas menunjukkan bahwa persentase terbesar yang terlibat kecelakaan ada pada usia muda atau produktif. "Untuk itu sangat tepat bila anak muda seperti mahasiswa dijadikan salah satu sasaran kegiatan sosialisasi.
Anda dapat memberi tahu teman Anda tentang kami dan kualitas karya kami di berbagai media sosial